Siap Siaga

komitmen Pemerintah Australia untuk terus mendorong perwujudan ketangguhan lokal di Provinsi NTB.

Buletin November 2023

Program SIAP SIAGA telah menyelesaikan kegiatan Misi Monitoring Terpadu (JMM) 2023 yang bertujuan untuk mengukur kemajuan dan kinerja program di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dilaksanakan di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Utara, perhelatan ini berhasil mengumpulkan pembelajaran, praktik baik dan rekomendasi pengurangan risiko bencana berbasis ketangguhan lokal yang berkontribusi positif bagi capaian akhir program.

Misi ini dilaksanakan selama dua hari pada 31 Oktober – 1 November. Dibuka secara resmi pada pada waktu pagi di hari pertama, acara ini membahas gambaran umum hasil kerja program yang berkolaborasi dengan pemangku kepentingan program di tingkat provinsi dan kabupaten. Pada hari kedua, diisi dengan kunjungan ke Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara untuk berdiskusi tentang manajemen bencana dan ketangguhan komunitas dengan pengambil kebijakan dan melihat langsung perubahan di lapangan. Seluruh rangkaian acara ini diikuti oleh 80 orang perwakilan dari lembaga pemangku kepentingan Program SIAP SIAGA di tingkat nasional serta provinsi dan kabupaten di NTB.

Secara resmi dibuka oleh Lucy Dickinson, Team Leader Program SIAP SIAGA, acara ini menyambut kehadiran para pemangku kepentingan program yang selama ini mendukung percepatan pengurangan risiko bencana di Provinsi NTB. Diantaranya, Pejabat Sekretaris Daerah Provinsi NTB Fathurrahman yang menyampaikan apresiasinya bagi dukungan Pemerintah Australia tehadap peningkatan kapasitas pemerintah daerah di bidang ketangguhan bencana; Deputi Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, yang mendorong kolaborasi berkelanjutan bagi aktor pengurangan risiko bencana di NTB untuk ketangguhan berbasis lokal yang lebih baik; dan First Secretary, Humanitarian, Australian Embassy, Sarah Stein, yang mengutarakan komitmen Pemerintah Australia untuk terus mendorong perwujudan ketangguhan lokal di Provinsi NTB.

Untuk memberikan gambaran dari dukungan SIAP SIAGA terhadap inisiatif dan hasil terkini, pameran pengetahuan bertajuk “Kampung Resiliensi Berkelanjutan” dilaksanakan untuk mengelaborasi capaian kerja sama dengan mitra pemerintah maupun non-pemerintah. Kehadiran seluruh mitra ini mewakili upaya peningkatan kapasitas dan penyelerasan usaha manajemen risiko bencana lintas lembaga yang terus didorong oleh Program SIAP SIAGA.  

Using a world caféformat, this exhibition involved nine program partner institutions,  namely the Subnational Disaster Management  Agency (BPBD) of NTB Province, BPBD of North Lombok District, BPBD of Central Lombok District, Subnational Development Planning Agency (Bappeda), Communication, Information and Statistics Office of NTB, Disaster Risk Reduction Forum (FPRB) of NTB, NU Agency for Disaster Management and Climate Change (LPBI NU), Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), and KONSEPSI & Mitra Samya.

Lembaga pemerintah mitra program pada umumnya memaparkan koherensi upaya pengurangan risiko bencana yang terus didukung melalui penyelarasan kebijakan maupun peluang kerja sama yang terlembagakan dengan mitra strategis lainnya. Sedangkan mitra organisasi masyarakat sipil memanfaatkan kesempatan ini untuk mengingatkan pentingnya pelibatan masyarakat umum serta pengetahuannya untuk mewujudkan ketangguhan lokal yang berkelanjutan. Berlangsung selama dua jam, kegiatan yang memfasilitasi diskusi di antara hadirin dan pewakilan lembaga mitra ini juga mendorong identifikasi potensi kerja sama untuk upaya pengurangan risiko bencana secara kolektif.

Hari pertama ditutup dengan gelar wicara bertajuk “Memperkuat Ketangguhan Lokal melalui Penyediaan Layanan dan Perenanaan Pembangunan Desa untuk Mempercepat Ketangguhan Masyarakat”. Dimoderatori oleh Deswanto Marbun, Head of Subnational Program SIAP SIAGA, diskusi ini melibatkan Dr. H. Ir Iswandi, Kepala Bappeda Provinsi NTB, Lalu Ahmad Nur Aulia, S. STP, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB, Ir. Ahmadi, SP-1, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, dan Sri Sukarni, Koordinator Himpunan Wanita Penyandang Disabilitas Indonesia (HWDI) NTB.HWDI) NTB.

Dalam diskusinya, gelar wicara ini menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, untuk mendukung peningkatan kapasitas masyarakat dalam mempersiapkan maupun memulihkan dirinya dari risiko bencana melalui kebijakan pengurangan risiko bencana yang lebih efektif. Kemudian, panelis juga menitikberatkan pada kolaborasi yang menyeluruh serta melibatkan kelompok masyarakat yang terpinggirkan termasuk kelompok usia lanjut dan kelompok penyandang disabilitas.

Meninjau Praktik Baik di Lapangan

Kunjungan ke Bappeda Kabupaten Lombok Utara dan Desa Malaka, Kecamatan Pemenang pada hari kedua memberikan peluang bagi seluruh pemangku kepentingan Program SIAP SIAGA untuk melihat secara langsung dampak kerja program dan rencana keberlanjutannya kedepan. Keseluruhan rangkaian acara ini difasilitasi oleh KONSEPSI.

Dilaksanakan di Kantor Bupati Lombok Utara, pertemuan dengan Bappeda yang dimoderatori oleh Program SIAP SIAGA menguraikan peluang pemaksimalan upaya pengurangan risiko bencana yang kolaboratif dan berbasis kawasan menimbang lokasi geografis Lombok Utara yang rawan bencana. Selanjutnya, ketangguhan lokal berbasis kesejahteraan juga terus diupayakan melalui penguatan layanan dasar dan sumber daya perangkat pemerintah kabupaten serta desa untuk mempersiapkan ketangguhan masyarakat pada situasi darurat. Program SIAP SIAGA terus berkomitmen untuk mendukung upaya produktif dari pemerintah daerah Kabupaten Lombok Utara dalam mewujudkan ketangguhan bencana secara kelembagaan yang mendukung upaya kolektif guna kesiapsiagaan bencana masyarakat yang lebih tepat sasaran.

Kunjungan ke Desa Malaka dibagi ke dalam tiga kelompok untuk menangkap capaian dari tiga poin advokasi program yang telah berlangsung secara berkelanjutan. Yakni, ketangguhan ekonomi inklusif di wilayah bencana, peran lembaga penanggulangan bencana desa, serta perencanaan dan penganggaran desa berbasis pengurangan risiko bencana.

Diskusi terkait ketangguhan ekonomi inklusif di wilayah bencana mencatat upaya lintas sektor di antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat desa untuk membangun ketangguhan ekonomi melalui kegiatan kewirausahaan dalam menghadapi risiko bencana. Tercetus ketika Pandemi COVID-19, upaya pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas melalui Badan Usaha Milik Desa ini merepresentasikan upaya terpadu masyarakat dalam membangun ketahanan lokal untuk penguatan kesiapsiagaan bencana melalui modal sosial yang inklusif.

Selanjutnya, diskusi mengenai peran lembaga penanggulangan bencana desa menyoroti pentingnya kolaborasi institusi dan anggaran antar desa dan koherensi kebijakan antar lembaga untuk mengatasi bencana yang tidak mengenal batas wilayah. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan Program SIAP SIAGA untuk menangkap praktik baik tentang kolaborasi di lapangan untuk direplikasi serta mendengar masukan dari pelaku kebencanaan desa untuk penyelerasan regulasi yang mendukung upaya tanggap bencana yang lebih efektif dan efisien.

Terakhir, diskusi tentang perencanaan dan penganggaran desa berbasis risiko bencana menggarisbawahi pentinganya kesiapsiagaan bencana yang direfleksikan dari kapasitas dan kesadaran desa di wilayah rawan bencana untuk mengikutsertakan pertimbangan manajemen risiko bencana dalam perencanaan dan penganggarannya secara konsisten.

Menutup rangkaian kegiatan pelaksanaan JMM 2023, pertemuan pengarahan akhir dilaksanakan setelah berakhirnya kunjungan di Desa Malaka. Pada sesi ini, pemangku kepentingan program melayangkan masukan konstruktif dan apresiasinya bagi Program SIAP SIAGA untuk pelaksanaan JMM yang berhasil mengulas capaian program terkait ketangguhan lokal di Provinsi NTB dengan baik. Program SIAP SIAGA terus berupaya untuk menguatkan upaya berkelanjutan, implementasi dan peluang replikasi praktik baik untuk manajemen risiko bencana.