Siap Siaga

Penghargaan Gubernur Jatim Dorong Penguatan Program Ke Depan

Penghargaan Gubernur Jawa Timur yang diberikan pada akhir tahun 2023 lalu kepada Program SIAP SIAGA menjadi pendorong dalam meneruskan berbagai program SIAP SIAGA di Provinsi Jawa Timur ke depan. Kolaborasi dengan para pemangku kepentingan akan diperkuat guna mengoptimalkan program-program penanggulangan bencana di Jawa Timur.

Program and Policy Officer SIAP SIAGA Jawa Timur Mambaus Su’ud menuturkan, penghargaan Gubernur Jawa Timur tersebut diterima pada 22 September 2023 silam. Penghargaan itu diberikan sebagai wujud dukungan aktif dan kontribusi signifikan program SIAP SIAGA dalam membantu Pemerintah Provinsi Jawa Timur selma kurun 3 tahun terkahir terutama dalam program penanggulangan Bencana. Selain Program SIAP SIAGA, penghargaan itu juga diberikan kepada sejumlah lembaga kebencanaan yang telah mendukung upaya Jawa Timur dalam memperkuat kapasitas penanggulangan bencana, termasuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jawa Timur. “Penghargaan tersebut bisa dimaknai sebagai bentuk pengakuan terhadap kontribusi signifikan dari Program SIAP SIAGA dalam memperkuat penanggulangan bencana di Provinsi Jawa Timur,” katanya, Jumat (19/1).

Program SIAP SIAGA yang merupakan program kerja sama pemerintah Indonesia dan Australia dalam penanggulangan bencana mulai bekerja di Jawa Timur pada 2020. Dengan demikian, ketika penghargaan Gubernur Jawa Timur diterima, program SIAP SIAGA di Jawa Timur telah berjalan sekitar tiga tahun. Menurut Su’ud, meski perjalanan program masih terbilang singkat, Program SIAP SIAGA telah mendukung penguatan penanggulangan bencana di Jawa Timur secara signifikan.

Sejumlah program penanggulangan bencana di Jawa Timur yang telah mendapat dukungan dari Program SIAP SIAGA antara lain adalah pembentukan Desa Tangguh Bencana atau Destana sebanyak 25 Desa, penguatan peran pembinaan dan pengawasan (Binwas) Standar Pelayanan Minimal (SPM) sub urusan bencana (SUB) melalui Peraturan Gubernur nomor 44 tahun 2023, penguatan klaster logistik, perhitungan Indeks Pemulihan Pascabencana, pengarusutamaan perspektif gender, gender, disabilitas dan inklusi sosial (GEDSI) dalam berbagai program penanggulangan bencana, hingga penyusunan dokumen Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana (RPKB) dan pengembangan e-Volunteer.

Terkait dengan e-Volunteer, aplikasi tersebut dikembangkan oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dengan dukungan dari Program SIAP SIAGA. Aplikasi yang dikembangkan untuk mempermudah pengelolaan basis data relawan bencana dan mobilisasi relawan untuk tanggap darurat bencana di Jawa Timur itu diluncurkan pada 23 September 2023 lalu dalam rangkaian kegiatan Jambore Relawan Jawa Timur yang diadakan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Program SIAP SIAGA juga terlibat dalam penyelenggaraan Jambore Relawan tersebut.

Su’ud mengatakan, program SIAP SIAGA masih akan terus melanjutkan upaya penguatan penanggulangan bencana di Jawa Timur. Oleh karena itu, beragam upaya memperkuat penanggulangan bencana di Jawa Timur yang telah dilakukan selama 2020-2023 tersebut akan terus dilanjutkan pada tahun 2024 dengan semakin memperkuat kolaborasi antarpemangku kepentingan, baik instansi pemerintah maupun nonpemerintah. “Kami akan lebih memperkuat kolaborasi dengan BPBD dan pihak terkait dalam optimalisasi program-program penanggulangan bencana,” tambahnya.