Kategori: Wawasan

BNPB Supports Bali in Integrating Disaster Management Plan in the RPJMD 2025–2029

BNPB Dorong Bali Integrasikan RPB dalam RPJMD 2025–2029

Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen mengintegrasikan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) ke dalam RPJMD 2025–2029 sebagai wujud tindak lanjut kebijakan nasional terkait adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana. Melalui lokakarya yang difasilitasi BNPB bersama mitra pembangunan, Bali menegaskan pentingnya sinergi multipihak dan penguatan koneksi antara desa, pemerintah daerah, dan pusat untuk mewujudkan daerah yang lebih tangguh terhadap bencana dan perubahan iklim.

Baca SelengkapnyaBNPB Dorong Bali Integrasikan RPB dalam RPJMD 2025–2029
Kencana kelurahan tangguh bencana

Kemendagri: KENCANA Untuk Memperbaiki Penanggulangan Bencana di Daerah

Program Kecamatan Tangguh Bencana (KENCANA) diinisiasi oleh Kementerian Dalam Negeri sebagai langkah strategis untuk mempercepat penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Sub-Urusan Bencana di daerah. Melalui gerakan ini, kecamatan didorong untuk menyesuaikan metode penanggulangan bencana sesuai karakter risiko dan kemampuan lokal, sehingga kualitas layanan meningkat dan respon pemerintah daerah menjadi lebih cepat. Kementerian PPN/Bappenas menegaskan pentingnya memperkuat kapasitas camat, mengoptimalkan anggaran, menjaring pendanaan kreatif, serta membangun sinergi antar-lembaga agar ketahanan daerah terhadap bencana semakin kuat.

Baca SelengkapnyaKemendagri: KENCANA Untuk Memperbaiki Penanggulangan Bencana di Daerah
MSS Implementation

Kemendagri, Bappenas dan BNPB Bersinergi Kuatkan Kapasitas Daerah dalam Mitigasi Bencana, Gelar Coaching Clinic Untuk Provinsi Timur Indonesia

Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di jalur cincin api Pasifik memiliki kerentanan tinggi terhadap berbagai bencana alam, mulai dari gempa bumi, tsunami, banjir, hingga kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan World Risk Index (WRI) 2024, Indonesia tercatat sebagai negara dengan risiko bencana alam tertinggi kedua di dunia setelah Filipina. Kondisi ini menegaskan perlunya strategi penanggulangan bencana yang terintegrasi, profesional, dan inklusif agar keselamatan masyarakat terlindungi sekaligus mendukung keberlanjutan pembangunan nasional.

Baca SelengkapnyaKemendagri, Bappenas dan BNPB Bersinergi Kuatkan Kapasitas Daerah dalam Mitigasi Bencana, Gelar Coaching Clinic Untuk Provinsi Timur Indonesia
67de57806fd5d bnpb dan bappenas dorong pemberdayaan perempuan dalam mitigasi bencana 1265 711

BNPB dan Bappenas: Perlu Penguatan Peran Perempuan dan Penyandang Disabilitas dalam Pengurangan Risiko Bencana

BNPB dan Bappenas menegaskan pentingnya memperkuat peran perempuan dan penyandang disabilitas dalam pengurangan risiko bencana, mengingat kelompok ini memiliki kerentanan yang lebih tinggi saat bencana terjadi. Dalam lokakarya nasional yang digelar bertepatan dengan Hari Perempuan Sedunia 2025, ditekankan bahwa perempuan bukan hanya objek yang perlu dilindungi, tetapi juga subjek yang mampu menjadi agen perubahan. Melalui pendekatan gender dan inklusif, diharapkan perempuan dan kelompok marjinal dapat berperan aktif dalam setiap fase penanggulangan bencana, mulai dari pra-bencana hingga rehabilitasi pasca-bencana.

Baca SelengkapnyaBNPB dan Bappenas: Perlu Penguatan Peran Perempuan dan Penyandang Disabilitas dalam Pengurangan Risiko Bencana
1 uld bpbd ntb

Peluncuran Unit Layanan Disabilitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTB

Ketua ULD BPBD NTB, Ilham Ardiansyah menyatakan terdapat beberapa program utama yang akan dijalankan oleh ULD pada tahun 2025 diantaranya terkait dengan Pendataaan Penerima Layanan, Penguatan Kelembagaan, Peningkatan Kapasitas Pengurus dan Kampanye/Diseminasi Penanggulangan Bencana Inklusif kepada masyarakat.

Baca SelengkapnyaPeluncuran Unit Layanan Disabilitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTB
pexels raw image6 10344904

Mendorong Ketangguhan Pulau-pulau Kecil

Perangkat kajian ketangguhan bencana di pulau kecil itu dikembangkan FPRB NTB dan perwakilan BPBD NTB sebagai koordinator, bersama Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi (KONSEPSI) yang didukung Program SIAP SIAGA. Perangkat kajian ini mengadaptasi tiga model sekaligus yaitu indikator Desa Tangguh Bencana (Destana), ketangguhan pulau dan wilayah pesisir, dan sustainable livelihood.

Baca SelengkapnyaMendorong Ketangguhan Pulau-pulau Kecil