Panduan ini menguraikan strategi komunikasi risiko bencana di Provinsi Bali, dengan fokus pada penyampaian informasi yang jelas dan dapat ditindaklanjuti kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana dengan merinci peran pemerintah daerah dan tokoh masyarakat dalam menyebarkan informasi untuk antisipasi risiko bencana.
Baca SelengkapnyaPanduan Strategi Komunikasi Risiko BencanaMelalui mekanisme kemitraan dengan SIAPSIAGA, MDMC dan LPBI NU menguji pendekatan baru untuk mempromosikan kesadaran dasar dan perubahan perilaku di sekolah dan komunitas terpilih. Setelah menyelesaikan kegiatan ini, SIAP SIAGA, melakukan kajian partisipatif untuk memfasilitasi refleksi atas pendekatan dan hasil serta efektivitas kegiatan yang dilaksanakan dan untuk mengidentifikasi pembelajaran dan rekomendasi.
Baca SelengkapnyaKomunikasi Perubahan Perilaku Untuk Pengurangan Risiko Bencana: Toolkit (Versi 1.0)Buku ini menggali peran penting media dalam komunikasi bencana, khususnya dalam konteks Indonesia. Bab ini mengeksplorasi bagaimana media berfungsi sebagai jembatan penting untuk menyebarkan informasi dari pemerintah kepada masyarakat selama seluruh tahapan bencana.
Baca SelengkapnyaLaporan Akhir: Review Komunikasi Media Dalam Pemberitaan KebencanaanPanduan ini menggali strategi komunikasi bencana yang efektif melalui media yang berfokus pada peningkatan literasi masyarakat tentang bencana di Indonesia. Dokumen ini menguraikan prinsip-prinsip komunikasi bencana, menekankan kejujuran, efisiensi, transparansi, dan daya tanggap.
Baca SelengkapnyaDokumen Strategi Komunikasi Bencana Dengan MediaBuku ini merupakan panduan penting bagi jurnalis untuk mendukung upaya pengurangan risiko bencana yang inklusif di Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaPengurangan Risiko Bencana Inklusif Disabilitas – Sebuah Panduan untuk WartawanDengan dunia yang menjadi lebih terhubung satu sama lain, maka komunikasi yang strategis berperan untuk membantu organisasi-organisasi, termasuk pihak pemerintah dan para mitra pemangku kepentingan mereka, untuk memahami bagaimana menyampaikan pesan mereka secara efektif kepada sasaran audiensi kunci.
Baca SelengkapnyaRisalah Isu No. 2