Dokumen “Kajian Risiko Bencana Provinsi Bali 2023-2027” menguraikan risiko bencana yang dihadapi oleh Bali akibat posisi geografisnya. Bali rawan terhadap 14 jenis bencana, antara lain geologi (gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi), hidrometeorologi (banjir, kekeringan, cuaca ekstrem), dan antropogenik (epidemi, kegagalan teknologi).
Pemahaman, komitmen, dan dukungan penuh diperlukan bagi pelaksanaan dukungan program pengelolaan risiko bencana di wilayah Bali. Oleh karena itu, BPBD Provinsi Bali bersama tim program SIAP SIAGA mengadakan audiensi ke empat kabupaten di Bali yang akan mendapatkan dukungan pada 2024, yakni Klungkung, Buleleng, Tabanan dan Gianyar.
IDEP didirikan pada tahun 1999 sebagai respon terhadap krisis keuangan dan sosial yang parah di Indonesia. Berawal dari diskusi antar kelompok masyarakat Bali, organisasi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan yang semakin besar yang dihadapi masyarakat Indonesia.
Kegiatan Yayasan Kerti Praja (YKP) adalah melakukan penelitian, memberikan pendidikan penjangkauan dan layanan kesehatan komprehensif bagi masyarakat lokal di Bali.
Buku ini memberikan rencana kontinjensi komprehensif yang disesuaikan dengan risiko bencana yang secara spesifik dihadapi oleh masyarakat Bali.
Dokumen, “Rekomendasi Kebijakan-Pembinaan dan Pengawasan SPM-SUB Provinsi Bali 2022” ini memberikan kerangka kerja rinci untuk pengawasan dan pedoman penerapan Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana (SPM-SUB) di Bali.
Publikasi berjudul “Laporan Pembelajaran Pembinaan Pengawasan SPM Provinsi Bali 2022” ini memberikan gambaran mendalam tentang upaya meningkatkan penanggulangan bencana di Bali melalui penerapan Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana (SPM-SUB).
Buku “Dokumen Pembelajaran dan Rekomendasi Kebijakan RPKB Provinsi Bali-2022” ini berfungsi sebagai panduan yang komprehensif untuk penanggulangan bencana di Bali. Publikasi ini mengeksplorasi perumusan dan implementasi dari Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana, (RPKB)