The book ”Making Peace with Disasters: Learning Disaster Risk Reduction Strategies with Various Approaches in NTB” contains a collection of writings from a number of authors from regional government elements at the provincial and district levels as well as from non-governmental organisations. Each writer shares their experiences and reflections on their role in dealing with the 2018 earthquake, from the moment the earthquake occurred to the rehabilitation and reconstruction stages.
Bencana gempa bumi yang mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 5 Agustus 2018 silam menjadi titik tolak bagi masyarakat dan pemerintah daerah di NTB untuk menjadi tangguh. Pengalaman menghadapi bencana enam tahun lalu itu dituangkan ke dalam buku sebagai bahan refleksi dan pembelajaran bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan membangun ketangguhan yang berkelanjutan ke depan.
Buku yang diberi judul “Berdamai dengan Bencana: Pembelajaran Strategi Pengurangan Risiko Bencana dengan Ragam Pendekatan di NTB” itu diluncurkan di Kota Mataram pada Senin (5/8) bertepatan dengan peringatan enam tahun gempa bumi Lombok. Acara yang diadakan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) NTB dengan dukungan dari Program SIAP SIAGA tersebut dihadiri Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) Drs. Pangarso Suryotomo, Counsellor for Development Effectiveness and Humanitarian, Australian Embassy in Jakarta, Simon Flores melalui Zoom, Sekretaris Daerah NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ahmad Yani, S.Pd., M.M.Innov dan perwakilan dari organisasi perangkat daerah di NTB, akademisi, media, maupun perwakilan kelompok masyarakat termasuk organisasi penyandang disabilitas di NTB.
Ketua FPRB NTB Rahmat Sabani mengatakan, pada 2018 masyarakat NTB diberi ujian berupa gempa. Namun, bencana itu menunjukkan bahwa masyarakat NTB bisa tangguh, termasuk ketika masyarakat harus menghadapi dampak Covid-19. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa bencana tersebut dan upaya menanganinya, khususnya terkait sistem penanggulangan bencana yang implementasinya membutuhkan kerja sama banyak pihak. “Hari ini kejadian bencana yang kita alami bisa direfkelsikan, dan sudah ditulis oleh sejumlah pihak menjadi buku. Semoga ini bisa menjadi bahan refleksi ke depan agar bisa menjadi lebih tangguh,” katanya.
Buku “Berdamai dengan Bencana: Pembelajaran Strategi Pengurangan Risiko Bencana dengan Ragam Pendekatan di NTB” berisi kumpulan tulisan dari sejumlah penulis dari unsur pemerintah daerah di level provinsi maupun kabupaten serta dari lembaga non pemerintah. Masing-masing penulis menceritakan pengalaman dan refleksinya saat berperan dalam menangani gempa 2018, mulai sejak kejadian gempa hingga ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Selain itu, ada juga pengalaman penulis dalam menangani bencana lain seperti kekeringan, banjir dan longsor. Oleh karena itu, buku ini berisi pembelajaran tentang penanggulangan bencana dari berbagai sektor.
Menurut Direktur Kesiapsiagaan BNPB Drs. Pangarso Suryotomo, dalam penanganan bencana, ada banyak permasalahan teknis maupun non teknis. Belum lagi dengan data dampak gempa yang terus berubah sehingga membutuhkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak dalam merespons situasi. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat, juga lembaga non pemerintah maupun media sangat dibutuhkan. Di NTB, hal itu bisa berjalan sehingga permasalahan yang ada waktu itu bisa diselesaikan dengan baik.
Ia menambahkan, BPBD NTB dan FPRB NTB didukung Program SIAP SIAGA telah menggali pengalaman masyarakat selama enam tahun terakhir. Buku yang diluncurkan ini menunjukkan bahwa ada banyak hal di masyarakat yang sebenarnya merupakan kearifan lokal dalam merespons bencana. Oleh karena itu, ia menyampaikan rasa terima kasih karena buku ini tidak hanya berisi praktik baik, namun juga memperlihatkan implementasi fungsi 3 P dalam penanggulangan bencana yakni: penanganan, partisipasi dan perlindungan. “Mari jadikan buku ini sebagai modal sosial dalam mengedukasi masyarakat dan promosi penanganan bencana yang baik di NTB kepada wilayah lain di Indonesia,” tegasnya.
Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi juga menyambut baik peluncuran buku yang dilakukan bersamaan dengan peringatan gempa Lombok. Menurut dia, peringatan gempa dan pembelajaran dari peristiwa tersebut perlu terus dilakukan untuk mengantisipasi risiko bencana ke depan. Hal ini sangat penting karena wilayah NTB berada di jalur cicin api. Ada berbagai risiko bencana yang dihadapi, sehingga perlu upaya bersama untuk melakukan mitigasi dan melindungi masyarakat. Di sisi lain, wilayah NTB juga memiliki lokasi-lokasi yang merupakan destinasi wisata internasional. Oleh karena itu, perlu ada standar prosedur operasional untuk menghadapi situasi darurat sehingga bisa memberikan rasa aman bagi wisatawan yang datang ke wilayah NTB.
Adapun Konselor Kedutaan Australia untuk Indonesia Simon Flores dalam sambutan yang disampaikan secara daring mengapresiasi upaya berbagai pihak di NTB, khususnya FPRB NTB dan BPBD NTB yang telah bekerja meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Buku yang diluncurkan merupakan wujud nyata dari kolaborasi pentahelix dalam penanggulangan bencana. Ia berharap buku yang berisi praktik baik yang telah dijalankan selama enam tahun terakhir di NTB tersebut bisa diadopsi daerah lain dan menjadi referensi penting untuk literasi kebencanaan dan pengurangan risiko bencana.
Acara peluncuran buku tersebut juga diisi dengan dua sesi diskusi yang menghadirkan para penulis buku sebagai pembicara. Setiap sesi diskusi menghadirkan para penanggap dari unsur pemerintah termasuk Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lombok Utara Bpk. Zaldy Rahadian, serta dari perwakilan akademisi, media, serta pelaku usaha.
Unduh buku tersebut disini: Berdamai dengan Bencana (hanya tersedia dalam Bahasa Indonesia).
Program SIAP SIAGA adalah Kemitraan Australia-Indonesia yang bertujuan untuk menguatkan ketangguhan bencana di Indonesia dan Kawasan Indo-Pasifik
HUBUNGI KAMI
Kami akan senang mendengar dari Anda.
Jangan ragu untuk menghubungi menggunakan detail di bawah ini.
Alamat:
SIAP SIAGA
Treasury Tower 59th Floor, District 8 SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav 52 – 53
Jakarta Selatan, 12190, Indonesia
Telepon: +6221 7206616
Email: siap.siaga@thepalladiumgroup.com