Misi Monitoring Terpadu 2024

Memasuki tahun kelima, Program SIAP SIAGA melaksanakan Misi Pemantauan Bersama (JMM) di Jawa Timur pada 3-5 September 2024. Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi kinerja dan membahas capaian serta pembelajaran bersama pemangku kepentingan terkait. Pada hari pertama, sesi talk show bertema "Melangkah Bersama untuk Memperkuat Sistem Penanggulangan Bencana yang Inklusif di Jawa Timur" menekankan peran penting Program SIAP SIAGA dalam penanggulangan bencana dan kolaborasi sebagai kunci keberhasilan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM SUB). Inovasi seperti KKN Tematik dan ULD-PB di Jawa Timur mendukung inklusivitas kebijakan bencana. Selain itu, pameran "Rumah Resiliensi Berkelanjutan" memfasilitasi pertukaran pengetahuan melalui booth dari mitra SIAP SIAGA, khususnya terkait Destana inklusif, data kebencanaan, dan kolaborasi multi pihak di Jawa Timur.

Pada hari kedua Misi Pemantauan Bersama (JMM), peserta yang terbagi menjadi dua grup mengunjungi dua lokasi di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (04/09/2024). Di Desa Bandaran, peserta menyaksikan simulasi bencana banjir dengan 450 peserta dari empat desa, menunjukkan kolaborasi multi pihak dalam percepatan Desa dan Kecamatan Tangguh Bencana inklusif. Di Desa Bakalan, peserta berdiskusi dengan kelompok peternak ikan Pokdakan Pakwali, yang menunjukkan ketangguhan lokal berbasis komunitas melalui budidaya ikan di daerah sungai. Sebelumnya, peserta juga mengunjungi kantor BPBD Jawa Timur untuk melihat Pusdalops PB, Mosipena, dan Tenpina, didampingi fasilitator dari ULD-PB. Semua kunjungan ini menunjukkan komitmen Program SIAP SIAGA dalam mendukung pembelajaran praktik baik dan memperkuat ketangguhan serta manajemen risiko bencana, agar dapat diadopsi di daerah lain.

Pada hari ketiga Misi Pemantauan Bersama (JMM), peserta mengunjungi Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan (5/9/2024), untuk berdiskusi dengan pemangku kepentingan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (KSPN TN-BTS). Diskusi menekankan pentingnya peran aktor lokal dan kearifan masyarakat adat Suku Tengger dalam membangun ketangguhan pariwisata agar berkelanjutan pascabencana. Pemangku kepentingan KSPN TN-BTS mengapresiasi kontribusi Program SIAP SIAGA dalam meningkatkan ketangguhan dan manajemen risiko bencana di wilayah tersebut. JMM ditutup dengan refleksi peserta terkait pengalaman mereka selama JMM. Poin pembelajaran utama meliputi dampak Program SIAP SIAGA yang signifikan di tingkat tapak, sinergi antar lembaga untuk menghindari tumpang tindih program, dan perlunya replikasi praktik baik dari Jawa Timur di daerah lain.

JMM concluded with participants reflecting on their experiences during the mission. Key lessons included the significant on-ground impact of the SIAP SIAGA Program, the need for synergy between institutions to avoid program overlap, and the importance of replicating best practices from East Java in other regions.