Siap Siaga

Program SIAP SIAGA Audiensi Ke Empat Kabupaten di Bali

Pemahaman, komitmen, dan dukungan penuh diperlukan bagi pelaksanaan dukungan program pengelolaan risiko bencana di wilayah Bali. Oleh karena itu, BPBD Provinsi Bali bersama tim program SIAP SIAGA mengadakan audiensi ke empat kabupaten di Bali yang akan mendapatkan dukungan pada 2024, yakni Klungkung, Buleleng, Tabanan dan Gianyar.

 Audiensi di Kabupaten Buleleng dilakukan pada Kamis (11/1). Kegiatan tersebut dihadiri antara lain oleh Pejabat (Pj.) Bupati Buleleng, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Buleleng, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Buleleng dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.

Dalam kesempatan itu, Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menyampaikan bahwa di wilayahnya setiap kecamatan memiliki karakter bencana yang berbeda. Oleh karena itu, penempatan alat penanggulangan bencana perlu disesuaikan dengan karakter bencana di setiap wilayah. Ia juga menyebut sejumlah program yang terkait dengan penanggulangan bencana, di antaranya adalah ‘Buleleng kali bersih’. Selama ini, sampah yang ditumpuk begitu saja di pinggir sungai menjadi salah satu masalah dalam upaya mewujudkan sungai bersih. Untuk itu, perlu edukasi kepada masyarakat di bantaran sungai untuk menjaga lingkungan dan mengelola sampah. “Dalam penanggulangan bencana perlu ada koordinasi dan kerja sama antarwilayah, tidak hanya aspek teknis tetapi juga sosial,” katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin menjelaskan, Program SIAP SIAGA yang merupakan program kerjasama Pemerintah Indonesia dan Australia di bidang pengelolaan risiko bencana menyediakan dukungan bagi penguatan upaya penanggulangan bencana di empat provinsi di Indonesia, termasuk Bali. Fokus program di Bali adalah rencana kontijensi (renkon) dan penguatan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), termasuk di Kabupaten Buleleng. “Peran FPRB sangat strategis sebagai mitra pemerintah dalam penanggulangan bencana,” ujarnya

Dalam kesempatan itu, DRM Area Coordinator Program SIAP SIAGA di Bali Diyah Perwitosari memperkenalkan rencana dukungan Program SIAP SIAGA, khususnya di wilayah Bali, mulai 2024 hingga 2026. Dukungan program SIAP SIAGA akan direalisasikan dengan menerapkan prinsip-prinsip adaptasi perubahan iklim dan inklusi gender.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, saat ini Buleleng sudah memiliki Kajian Risiko Bencana (KRB) dan Rencana Kontijensi (Renkon) tsunami serta Rencana Penanggulangan Bencana (RPB). Pihaknya menargetkan bisa menyelesaikan pembahasan Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Bencana pada 2024. Selain itu, pihaknya tengah bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksa) untuk merancang Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana (RPKB) dan Renkon Kekeringan.

Prioritas di Klungkung

Sebelumnya, audiensi serupa juga dilakukan tim Program SIAP SIAGA di Kabupaten Klungkung. Acara yang diadakan pada Senin (8/1) tersebut dihadiri antara lain oleh Pj. Bupati Klungkung, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klungkung, dan Ketua FPRB Bali.

Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin dalam kesempatan itu memperkenalkan program SIAP SIAGA serta prioritas dukungan program pada 2024 – 2026 kepada jajaran pemangku kepentingan penanggulangan bencana di Kabupaten Klungkung. Salah satu prioritas program adalah mendorong perubahan dan pergeseran paradigma dari responsif menuju kesiapsiagaan bencana. Hal ini bisa dilakukan melalui mitigasi, peningkatan kapasitas, dan strategi komunikasi yang tepat sesuai dengan karakter bencana di Kabupaten Klungkung. Dari 14 jenis bencana yang ada di Bali, Klungkung memiliki risiko bencana spesifik berupa likuifaksi. “Oleh karena itu, Program SIAP SIAGA tahun ini akan mendukung Klungkung,” jelasnya.

Ketua FPRB Bali I Putu Sutha Wijaya mengatakan, Bali sebenarnya sudah menerapkan inisiasi pembentukan FPRB di level kabupaten/kota yang dideklarasikan pada 2022. Namun, tidak semuanya berjalan lancar, termasuk di Klungkung. Oleh karena itu, tahun ini prosesnya diharapkan bisa lebih intens. Dukungan dari Bupati bagi pembentukan FPRB di Klungkung sangatlah diperlukan, mengingat sampai saat ini belum ada payung hukum bagi pembentukan FPRB di Klungkung.

Pj. Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika menilai bahwa koordinasi pelaksanaan program SIAP SIAGA merupakan suatu langkah yang positif. Pihaknya juga sudah mendapat penjelasan terkait rencana dukungan Program SIAP SIAGA di Kabupaten Klungkung. Ia berharap program-program penanggulangan bencan di Kabupaten Klungkung bisa berjalan dengan baik sehingga bisa meningkatkan Indeks Risiko Bencana (IRB) Kabupaten Klungkung.

Setelah melakukan audiensi di Kabupaten Klungkung dan Buleleng, tim Program SIAP SIAGA juga akan mengadakan kegiatan serupa di Kabupaten Tabanan dan Gianyar.