Siap Siaga

Kolaborasi Percepatan Destana Mendapat Penghargaan dari Gubernur NTB

Kolaborasi guna mendorong percepatan pembentukan Desa Tangguh Bencana atau Destana di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat apresiasi positif. Tiga lembaga yang berkolaborasi dalam upaya tersebut, yakni Program SIAP SIAGA Provinsi NTB, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMPD Dukcapil) dan Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi (KONSEPSI) mendapat penghargaan dari Penjabat Gubernur NTB pada Desember 2023 lalu.

Deni Aulia selaku Program Policy Officer Program SIAP SIAGA di Provinsi NTB menuturkan, penghargaan tersebut telah diumumkan dalam rangkaian peringatan hari jadi Provinsi NTB pada Desember 2023 di Sumbawa. “Kami tidak bisa hadir dalam acara tersebut, sehingga baru menerima piagam penghargaannya awal Januari ini,” ujarnya, Kamis (31/1).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menjadi pihak yang merekomendasikan Program SIAP SIAGA NTB bersama DPMPD Dukcapil Provinsi NTB dan KONSEPSI sebagai penerima penghargaan dari Penjabat Gubernur NTB tersebut. Selama ini, DPMPD Dukcapil Provinsi NTB dan KONSEPSI merupakan mitra erat Program SIAP SIAGA dalam menjalankan program penguatan ketangguhan bencana di level komunitas, khususnya melalui mekanisme percepatan Destana di NTB.

Percepatan Destana menjadi target penting di NTB. Misi pertama Gubernur NTB yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB 2018-2023 secara eksplisit menyebutkan target capaian pembentukan Destana sebanyak 434 desa hingga akhir 2023. Untuk mencapai target tersebut, ada 129 desa yang perlu didorong menjadi Destana pada 2023

Percepatan Destana menjadi target penting di NTB. Misi pertama Gubernur NTB yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB 2018-2023 secara eksplisit menyebutkan target capaian pembentukan Destana sebanyak 434 desa hingga akhir 2023. Untuk mencapai target tersebut, ada 129 desa yang perlu didorong menjadi Destana pada 2023.

Program SIAP SIAGA berkomitmen mendukung pencapaian target tersebut. Deni menyampaikan, target 129 desa itu akan sulit terwujud apabila mengandalkan sumber daya yang terbatas atau hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Oleh karena itu, kolaborasi antara mitra pembangunan dengan pemerintah menjadi strategi penting, dalam hal ini bersama dengan DPMPD Dukcapil Provinsi NTB dan KONSEPSI. Ada dua pendekatan utama yang kemudian ditempuh dalam kolaborasi guna mencapai target tersebut, yakni percepatan Destana melalui mekanisme Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Universitas Mataram dengan tema Destana serta Bimbingan Teknis untuk mengisi Penilaian Ketangguhan Desa bagi para operator di 43 desa di Kabupaten Lombok Utara. “Mekanisme melalui KKN tematik misalnya menargetkan 30 desa untuk penguatan ketangguhan,” katanya.

Selain dua pendekatan utama itu, hal lain yang dilakukan adalah dengan menarik program-program desa dari sejumlah Kementerian/Lembaga yang indikatornya beririsan dengan indikator Destana. Contohnya antara lain Kampung Siaga Bencana (KSB) oleh Kementerian Sosial, Program Kampung Iklim (Proklim) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) oleh Palang Merah Indonesia. “Semua pendekatan itu bisa juga berkontribusi pada pemenuhan target,” tandas Deni.

Menurut Deni, penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan terhadap rangkaian program pengurangan risiko bencana, khususnya percepatan Destana, yang dilakukan secara kolaboratif antar para pemangku kepentingan di Provinsi NTB. Untuk itu, Program SIAP SIAGA di NTB akan meneruskan dan meningkatkan langkah kolaborasi yang selama ini telah dilakukan. “Penghargaan ini bagi kami adalah peluang untuk melanjutkan dan memperkuat kolaborasi sebagai salah satu strategi penting dalam perencanaan dan implementasi program-program selanjutnya,” ucapnya.

Mulai beroperasi di NTB pada pertengahan 2021, Program SIAP SIAGA masih akan terus melanjutkan dukungan bagi penguatan kapasitas penanggulangan bencana di NTB melalui berbagai program. Destana masih menjadi komponen penting bagi upaya mendorong ketangguhan di level komunitas. Oleh karena itu, Program SIAP SIAGA akan kembali berkolaborasi dengan DPMD Dukcapil NTB dan KONSEPSI untuk mendorong percepatan/pembentukan Destana yang ditargetkan mencapai 120 desa di tahun 2026 oleh BPBD Provinsi NTB.

Terkait target Destana tersebut, fokus Program SIAP SIAGA ke depan tidak hanya pada aspek kuantitas namun juga kualitasnya. Hal itu akan bisa dilihat dari bagaimana setiap desa yang telah berstatus Destana memenuhi indikator-indikator yang telah ditentukan. “Aspek kualitas ini perlu dikawal agar ketangguhan di level komunitas bisa berkelanjutan,” kata Deni.